Ras extraterestrial yang pernah berhubungan dengan Bumi, PART  1

TO BE CONTINUE 
Sebelumnya klik Baca dulu link DIBAWAH INI .....



ASAL USUL KEHIDUPAN BUMI DAN MANUSIA - PART 1





ZAMAN KARBON
360.000.000 - 290.000.000 SM: Zaman Karbon. Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air.
Serangga raksasa muncul dan jumlah binatang ampibi meningkat.
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta
tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar360.000.000 - 290.000.000 SM juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.









300.000.000 SM: Bumi hanya terdiri dari satu supercontinent. Namanya Pangaea. Laut yang mengelilingi Pangaea namanya Panthalassa.

Pangea atau Pangaea adalah super benua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum, terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu[1] dan mulai retak sekitar 200 juta tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat ini.  Pangea dikelilingi oleh lautan global yang bernama Panthalassa.

Nama Pangea berasal dari Yunani Kuno, (πᾶν) pan "seluruh" dan Gaia (Γαῖα) yang berarti "bumi". Nama itu diciptakan pada simposium 1927 dibahas Alfred Wegener tentang teori pergeseran benua. Dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (Die Entstehung der Kontinente und Ozeane), pertama kali diterbitkan pada tahun 1915, ia menduga bahwa semua benua pada satu waktu pernah membentuk super benua tunggal yang ia sebut "Urkontinent", sebelum kemudian pecah dan hanyut ke lokasi mereka saat ini.











Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)

“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika,
Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai  terbentuk di bagian utara bumi.









Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.















63,000,000 SM: Dinosaurus yang menghuni Bumi mulai punah.
Dinosaurus tumbuh saat  tata surya anda dan bumi manusia sedang berkembang, gempa dan hujan asteroid masih terus terjadwal, ini salah satu yang memicu kepunahan ras reptile tersebut









4.000.000 SM: Wilayah Indonesia kini diperkirakan sudah ada pada zaman Pleistocene. Pada masa itu muncul makhluk hidup jenis Homonid, atau Early Man. Kala itu wilayah Nusantara menyambung jadi satu dengan daratan Asia.

Zaman pleistosen ini berlangsung cukup lama, yaitu kira-kira antara tiga juta sampai sepuluh ribu tahun yang lalu. Selama itu es dari kutub berkalikali meluas sehingga menutupi sebagian besar dari Eropa utara, Asia utara, dan Amerika utara. Zaman itu disebut juga Zaman Es. Kejadian ini disebabkan karena ukuran panas di dunia tidak tetap, ada kalanya naik dan turun mendadak. Pada Zaman Es itu disebut Zaman Glasial, dan sebaliknya dari zaman itu adalah Zaman Interglasial.

Namanya berasal dari bahasa Yunani πλεῖστος (pleistos, "paling") dan καινός (kainos, "baru"). Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeologi.

Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna.











2.000.000 SM: Fosil nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus ("Manusia Jawa") hidup di Sangiran, Pulau Jawa. Ditemukan pada 1934 oleh antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Juga ditemukan sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus.










2.000.000 SM: Manusia purba hidup di Pulau Jawa, Mereka turun-temurun tinggal di sana, sejak 2 juta SM hingga 200.000 SM. Mereka hidup di kala Pliosen akhir hingga akhir Pleistosen tengah. Fosil Homo erectus ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1891 di desa Trinil, tepi Bengawan Solo, Jawa Tengah. Manusia purba ini diperkirakan sebagai penghuni yang paling awal mukim di Pulau Jawa. Nama Pithecanthropus erectus berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.









1.800.00 SM: Bumi memasuki zaman Pleistocene, zaman es dengan permukaan air laut di bawah 100m sampai 150m, jika dibandingkan keadaan saat ini. Ketika itu Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda dan Laut Jawa, masih berupa daratan, yang menyatukan Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaya. Daratan yang luas ini, sebagian ahli geologi menyebutnya sebagai Sundaland.








1.700.000 SM: Pada awalnya berwujud lautan luas, lalu muncul daratan. Kemudian Bumi Nusantara terpecah-pecah menjadi kepulauan, terjadi pada Kala Pleistosen. Wilayah yang sebelumnya tersambung dengan benua Asia, lalu terpisah tatkala terjadi air laut pasang disebabkan pencairan es di arah utara benua Eropa dan Amerika.










1.600.000 SM: Benua Afrika sudah dihuni aneka makhluk hidup, termasuk manusia purba. Bersumber dari temuan ilmuwan anda mnusia, melalui  'The Turkana Boy', Homo erectus dari (Kenya Afrika), kerangka yang hampir utuh dari seorang anak.







600.000 SM : Di Eropa, hidup Homo heidelbergensis, kerangka tertua di Jerman. Ditemukan ilmuwan anda manusia pada 1907.
Homo heidelbergensis ("Manusia Heidelberg", dinamakan dari Universitas Heidelberg oleh imuwan anda manusia) adalah sebuah spesies punah dari genus Homo , yang merupakan  nenek moyang langsung dari Homo neanderthalensis di Eropa. Bukti terbaik yang ditemukan bagi anggota hominin ini berusia antara 600.000 dan 400.000 tahun lalu oleh ilmuwan anda manusia.
Teknologi alat batu dari H. heidelbergensis sangat mirip dengan alat Acheulean yang digunakan oleh Homo erectus.
H. antecessor dan H. heidelbergensis kemungkinan keturunan dari Homo ergaster dari Afrika
Homo ergaster (dari bahasa Latin yang berarti "manusia yang pandai") adalah spesies hominin yang telah punah yang hidup di Afrika timur dan selatan antara 1.9 hingga 1.4 juta tahun yang lalu pada era Pleistosen dan pendinginan iklim global









550.000 SM: Manusia Peking (Sinanthropus pekinensis) mendiami China.

Manusia Peking (bahasa Tionghoa: 北京猿人; Hanzi tradisional: 北京猿人; bahasa Tionghoa: Běijīng Yuánrén), disebut juga Sinanthropus pekinensis (kini Homo erectus pekinensis), adalah suatu contoh dari Homo erectus. Suatu kelompok spesimen fosilnya ditemukan pada tahun 1923-1927 sewaktu ekskavasi di Zhoukoudian (Chou K'ou-tien) di dekat Beijing (saat itu disebut Peking), Cina. Temuan tersebut telah ditanggali berasal dari sekitar 500 ribu tahun yang lalu  , walaupun kajian lanjutan mengajukan umur 600 sampai 780 ribu tahun yang lalu.


















ASAL USUL KEHIDUPAN BUMI DAN MANUSIA


5 milyar - 4,5 milyar SM: Proses terjadinya Bumi






4,5 milyar - 2,5 milyar SM: Masa Arkeozoikum

Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini   ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan tertua tercatat oleh peneliti anda manusia, berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan peneliti anda manusia, adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.






4.527.000,000 SM: Bulan terbentuk, dari serpihan-serpihan planet yang menubruk
Bumi dan juga dari kulit Bumi.









2,5 milyar - 590.000.000 SM: Masa Proterozoikum
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal

Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.







590.000.000 -500.000.000 SM:
Cambrian adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir eon Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari oleh peneliti anda manusia.

Ciri khas periode ini adalah fenomena Letusan Kambrium, di mana terjadi kemunculan mendadak banyak filum yang tidak ada di lapisan sebelumnya, dan filum-filum ini meliputi makhluk yang sederhana sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga baru akan muncul berjuta-juta tahun kemudian.









500.000.000 - 440.000.000 SM: Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.












440.000.000 - 410.000.000 SM:
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara










410.000.000 - 360.000.000 SM: Zaman Devon, perkembangan besar-besaran jenis ikan
dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.

Periode Devonian berlangsung pada rentang 410 juta hingga 360 juta tahun yang lalu. Istilah Devonian diambil dari nama sebuah tempat di Inggris, Devon. Di tempat ini lah batuan dari periode ini untuk pertama kalinya diteliti. Dalam sumber-sumber abad ke-19 periode ini juga disebut Old Red Age. Julukan lainnya untuk periode Devonian adalah “Zaman Ikan” mengacu pada evolusi beberapa kelompok ikan yang terjadi selama periode ini.
Pada  periode Devonian mengalami lonjakan signifikan kehidupan di darat tetapi belum nampak keragamannya. Tumbuhan jenis vaskular mulai menyebar ke seluruh lahan kering, membentuk hutan yang luas yang mencakup benua.
Pada masa akhir periode Devonian, tanaman mulai tumbuh mempunyai daun dan akar sejati, bahkan beeberapa dari tanaman mulai tumbuh tinggi. Salah satunya adalah Archaeopteris. Archaeopteri  merupakan  pohon besar dengan kayu yang nyata, jenis pohon ini bahkan merupakan pohon tertua yang pernah diketahui, Archaeopteri juga ikut bertanggung jawab mengisi wilayah-wilayah hutan dunia untuk pertama kalinya. Pada masa akhir periode Devonian, beberapa pohon berbiji diperkirakan mulai muncul.
Perkembangan yang signifikan dari munculnya berbagai jenis pohon dan juga tumbuhan, pada masa Devonian ini kemudian dikenal dengan istilah “Ledakan Devonian”.
Antropoda dan vertebrata dari periode Silurian sepertinya bertahan cukup baik dan melanjutkan kolonisasi mereka di daratan. Binatang-binatang ini mungkin memiliki masalah yang sama dengan tanaman ketika pertama kali melakukan kolonisasi di daratan, mereka harus mengurangi kehilangan dan kekurangan air dengan memaksimalkan menghirup oksigen. Pada periode ini nenek moyang tetrapoda mulai beradaptasi dengan daratan dan mencoba berjalan-jalan, mereka mungkin melakukan beberapa evolusi; dada dan bagian panggul yang awalnya sirip mungkin secara bertahap kemudian berkembang menjadi kaki.
Kemajuan yang cukup evolusioner dari periode Devonian ini tidak hanya memungkinkan binatang sukses menginvasi daratan, tetapi juga perlahan mereka mulai menyebar ke seluruh benua.
Selama periode Devonian ini daratan Bumi saat itu terbagi atas tiga benua besar. Eropa dan Amerika Utara masih tergabung menjadi satu di dekat daerah equator. Di  bagian utaranya terhampar daratan sebagian adalah wilayah Siberia yang sekarang ada. Gabungan benua yang cukup besar meliputi Afrika, Antartika, Amerika Selatan, Australian, dan India. Daratan ini dikenal dengan nama Daratan Gondwana yang mendominasi belahan bumi bagian selatans. Beberapa daratan yang ada saat ini kemungkinan masih tenggelam di dasar laut.
Selama periode Devonian, terdapat dua kelompok binatang yang mendominasi daratan. Kelompok pertama adalah keluarga tetrapoda, termasuk vertebrata yang berhasil bertahan di daratan selama masa Devonian. Dan kelompok kedua adalah keluarga antropoda terrestrial, termasuk keuarga serangga tanpa sayap dan jenis laba-laba awal yang telah menjelajahi daratan selama periode Silurian. Sementara di lautan, jenis brachiopoda diperkirakan mulai muncul pada peiode ini.
Jenis dari binatang amfibi yang pertama hidup pada peiodeakhir Devonian adalah jenis Ichthyostega, binatang itu banyak hidup di wilayah yang sekarang dikenal dengan Greenland. Bagian tulang tengkoraknya mirip dengan tengkorak keluaga ikan Eusthenopteron. Ichthyostega sepertinya memiliki ekor yang dalam dan juga memiliki sirip, selain itu binatang ini mempunyai beberapa anggota badan yang sangat keras dan bagian kepalnya terpisah dari bagian badan karena binatang ini memiliki leher. Bagian tulang belakang dan bagian kerangka iga yang kuat, telah banyak membantu menopang berat badan binatang ini untuk lebih lama hidup di daratan.
Ketika keluarga vertebrata dan artropoda berusaha keras untuk bisa menundukkan daratan, di lautan juga mulai dipenuhi oleh kehidupan yang cukup keras. Salah satu jenis ikan yang berhasil lolos dari ujian ketahanan dan persaingan serta telah mampu beradaptasi terhadap radiasi adalah jenis pari dan hiu purba yang perlahan mendominasi lautan. Moluska juga sudah diperkirakan hadir. Di sanalah mereka beradaptasi untuk hidup dalam ekosistem terbesar yang ada di bumi, air.
Ikan mencapai keragaman besar selama periode ini. Oleh karena itu periode Devonian juga sering dijuluki sebagai “zaman ikan”.



SELANJUTNYA KLIK DIBAWAH INI ...............


ASAL USUL KEHIDUPAN BUMI DAN MANUSIA - PART 2



WAJIB KLIK DIBAWAH INI (BACA BAGIAN 1)


baca sebelum nya asal usul alam semesta bagian 1
Setelah Bigbang.
Apa yang terjadi setelah bigbang?
Maka kemudian terlepasnya energi, dan terciptanya ruang dan juga waktu. tentu saja sebelum Bigbang tak ada waktu tercipta, serta tak ada energi berjalan. maka tentu saja tak ada definisi bagi apapun atau siapapun untuk menggunakan energinya untuk menciptakan bigbang atau alam semesta, karena tak ada energi sebelum bigbang. dan tak ada waktu kapan seseorang atau sesuatu menciptakan bigbang atau bahkan alam semesta, karena tak ada bilangan waktu, kapan sesuatu atau seseorang itu mencipta, hitungan waktu lahir setelah bigbang!


Bigbang adalah rahasia utama dibalik terciptanya alam semesta. evolusi mulai berjalan sejak awal terjadinya bigbang. berbagai hal kemudian tercipta dan berevolusi membentuk banyak hal seperti sekarang. ada banyak hal yang sangat komplek dan hampir tidak diketahui manusia setelah bigbang tercipta.

Manusia banyak terjebak pada buah pemikiran, yang mana adalah hasil dari apa yang terlihat atau apa yang ditemuka dibumi atau disekitar bumi. seperti bentuk mahluk, bentuk benda, jenis benda, ragam benda, pemikiran manusia banyak terjebak dengan apa yang terlihat di bumi saja. 
rahasia terbesar adalah saat bigbang terjadi, banyak hal yang tidak diketahui manusia, seperti terciptanya mahluk yang lahir dan berevolusi dari energi, atau berbagai mahluk yang terlahir atau berevolusi dari kontruksi planet yang sama sekali memiliki kandungan berbeda dengan bumi. dan bahkan anda manusia terkadang tejebak bahwa mahluk hidup hanyalah seperti halnya kehidupan di bumi, dimana terbentuk dari kandungan unsur atomik yang ada dibumi. padahal bigbang sesungguhnya telah melahirkan banyak hal, dan bahkan setiap planet pada dasarnya memiliki kandungan unsur atomik yang berbeda beda.
Yang lebih lagi tidak diketahui manusia kebanyakan. bahwa Bigbang juga melahirkan banyak ragam dimensi alam yang berbeda, apabila manusia bumi saat ini berada dalam alam 3 dimensi , maka bigbang juga melahirkan alam dengan lingkup dimensi yang lebih tinggi lengkap dengan lahirnya dan berevolusinya kehidupan yang ada didalamnya. dan bigbang juga melahirkan banyak hal yang tidak diketahui manusia, misalnya jalan pintas dari satu wilayah terjauh ke wilayah lainnya dalam satu universe, manusia menyebutnya warm hole atau lubang cacing, dan ini tersebar di area universe yang tercipta. 



TO BE CONTINUE